Memiliki Mental "Biasa Saja" dalam Menghadapi Setiap Peristiwa di Kehidupan

 


img src: Pinterest

"Semua manusia di muka bumi ini bingung, nanti gak bingung kalau sudah di surga." - Aldi Taher

Hai Kawan! 
Beberapa dari kalian pasti sudah pernah mendengar, membaca, atau melihat quotes by Aldi Taher di atas, kan? 😁

Tapi, memang benar loh apa yang dikatakan beliau ini. Banyak dari kita yang masih suka bingung akan suatu hal, terutama kalau tiba-tiba dapat masalah. Langsung bingung bagaimana mencari solusinya. 
Selain itu, kadang kita ini juga suka "kagetan" ketika terpapar suatu informasi, berita, cerita, dan sejenisnya.

Hal-hal tersebut akhirnya membawa kita pada fase overthinking. Contoh paling sederhana yang biasanya sering terjadi (termasuk ke saya sendiri) adalah ketika melihat story Instagram, ada teman yang sering liburan ke luar negeri, mendapat promosi dalam kerjanya, atau mungkin pernikahan teman kita. Terkadang kita langsung kaget dan memiliki pikiran, "Wah kok enak ya mereka, bagaimana bisa mereka seperti itu, kok aku gini gini aja? dan bla bla bla bla". Kurang lebih seperti itu, dan berujung overthinking.

Contoh lain adalah ketika melihat sosok artis yang begitu keren dan memukau akan prestasinya, kemudian terkagum padanya sampai memuji-muji secara berlebihan. Kemudian bingung sendiri cerita sana sini. Sebenarnya tidak ada larangan untuk berperilaku seperti itu, namun kalau kita bertindak "too much" akan suatu hal, pasti itu tidak baik. Wong, cinta berlebihan pada Tuhan saja, kalau sampai berujung merendahkan yang lain, juga tidak baik, bukan?

Bersikap biasa saja dalam menerima setiap hal yang terjadi dalam hidup kita rasanya akan membuat hidup kita lebih tenang. Setuju?

Biasa saja ketika diuji suatu masalah.
Biasa saja ketika melihat yang lain lebih sukses dari kita.
Biasa saja ketika kagum pada seseorang.
Biasa saja ketika ada hal menarik dalam hidup kita.
Biasa saja kalau kita dipuji.
Biasa saja kalau kita dicaci.
Yaaa biasa saja....

Dengan memiliki mental "biasa saja", bukan berarti saya mengajak Kawan untuk mematikan emosi dalam diri kita ya? Di sini saya hanya mengajak untuk tidak terlalu reaktif terhadap hal-hal dalam hidup ini, terlebih terhadap sesuatu yang sebenarnya tidak penting-penting amat. Silakan saja sedih jika sedang diuji, tapi tumbuhkan sikap tidak berlebihan. "Saya sedih, ya sudah saya menangis, saya rasakan kesedihan ini, namanya juga manusia, pasti diuji kesedihan. Pasti nanti saya akan diberikan jatah kebahagiaan juga oleh Tuhan." 

Tidak perlu bertele-tele, "Kenapa Tuhan memberikan kesedihan yang begitu dalam kepada saya, kenapa orang-orang bahagia dan saya sedih??". Jangan ya! Jangan seperti itu, bukannya kesedihan kita segera hilang, justru malah terperangkap sendiri kita.

"You make your life hard by always being in your head. Life is simple, get out of your head, and get into the moment." - S. Mcnutt

Sederhana, tapi dalam sekali maknanya.
"Nrimo ing pandum."

Pernah melihat atau mendengar kalimat di atas?
Jujur saja, saya pun baru merasakan maknanya baru-baru ini. Sederhana sebenarnya artinya, "Menerima dalam setiap pemberian". Ketika mempraktikkan nasihat tersebut, rasanya benar-benar tenang hidup ini. Sakti. Intinya adalah ketika kita bersyukur akan setiap pemberian dari Tuhan, tenanglah hidup ini.Toh, rezeki bukan hanya sekadar uang, bukan? Sedikit banyak kita terima, asalkan berkah.

Kita nikmati setiap momen dalam hidup ini. Bagaimana pun juga, apa-apa yang terjadi dalam hidup kita ini sudah digariskan oleh Tuhan. Tinggal kita syukuri dan usahakan segala yang bisa kita perjuangkan.

Ringkasan: Jangan kagetan kalau menghadapi apa pun, biasa saja.

Semoga bermanfaat, Kawan!

Danke. Tschüss. 👋🏻

Komentar