img src: Creative Fabrica
Hai, Kawan!
Apa kabar?
Bagaimana vibes tahun barunya?
Apakah resolusi Kawan tahun lalu sudah tercapai semua?
Bagaimana dengan tahun ini? Sudah set-up new goals?
Pusing ga si kalau ditanya seperti itu? Hehe
Take a deep breath, and relax....
Mungkin sebagian dari kita ada yang merasa bahagia akan bergantinya tahun, namun tidak sedikit dari kita juga ada yang sedih, kecewa, insecure, karena tahun berganti begitu cepat.
Sebenarnya, apa pun perasaan itu, yang harus pertama kita lakukan adalah bersyukur. Bersyukur karena masih diberikan napas hingga detik ini, bukan?
Setelah bersyukur, jika mau, sambil menikmati jalannya waktu, kita bisa menyisipinya dengan muhasabah diri. Yuk, jangan galau terus ya ges ya! 😅
Dengan bermuhasabah, atau introspeksi diri, kita jadi tahu lebih dalam tentang diri kita, apa yang sudah kita capai, juga yang masih harus kita perbaiki dan tingkatkan.
Jika memang kita merasa masih lebih sedikit yang kita capai dibanding yang harus kita perbaiki, tidak masalah. Jangan langsung berkecil hati hanya karena membandingkan pencapaian kita dengan orang lain.
Jangan membandingkan diri kita dengan orang lain, tapi bandingkanlah diri kita saat ini dengan kita di masa lalu.
Pasti Kawan sudah sering membaca atau mendengar kalimat tersebut, kan?
Pada beberapa buku self improvement, banyak juga dibahas tentang hal itu. Jika dipraktikkan, memang benar adanya. Jika kita terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain, cape sendiri kita nantinya. Sedangkan, kalau kita membandingkan diri kita saat ini dengan masa lalu, terasa sekali growth diri ini. "Wah, ternyata aku sudah tumbuh menjadi jauh lebih baik sejauh ini."
img src: Quora
Ketika kita banyak membandingkan diri dengan orang lain, yang terjadi adalah menurunnya rasa syukur, lari karena merasa dikejar, tidak menikmati hidup, dan sulit bahagia. Semua ini hanya soal
point of view, kalau istilah kerennya
mah. Kita diciptakan dalam keberagaman, sudah pasti hidup dan pencapaian setiap orang berbeda-beda, ada jatahnya masing-masing. Bayangkan jika semua orang sama, bahkan jabatan dan pencapaiannya, apa
ga malah bingung sendiri nanti?
Kita diciptakan di dunia ini, memiliki peran dan kelebihan masing-masing. Ini yang lucu, kalau kita berharap semua orang sama, pasti tidak ada jurusan di perkuliahan yang beragam. Masa semua mau jadi dokter? Indahnya, keberagaman ini.
Bicara mengenai pencapaian, kita berjalan sesuai kemampuan kita masing-masing. Ingat, yang lari pun kadang juga pernah jatuh. Mari jadikan pencapaian orang lain sebagai pemicu semangat kita, bukan sebagai pembanding.
img src: X
Sekali lagi, tidak mengapa jika resolusi kita di tahun lalu tidak tercapai semua. Yang terpenting adalah kita sudah berusaha semampu kita dan selalu berusaha juga untuk menjadi versi kita yang lebih baik setiap harinya.
Mari kita terus lanjutkan mimpi dan resolusi kita di tahun ini, dan "Be the best better version of our life".
img src: Frisco Public Library
Semoga tulisan ini bisa menjadi pengingat untuk kita semua untuk terus maju. Tidak perlu lari jika berujung tersengal-sengal, jalan pun tak apa, asal sampai tujuan dengan pasti.
Semoga apa yang kita mimpikan bisa terwujud di waktu yang terbaik menurut-Nya.
Semoga ujian dan tantangan dalam hidup bisa membuat diri ini semakin kuat.
Semoga lelah kita bernilai ibadah.
Semoga semakin banyak damainya, apa lagi damai terhadap diri sendiri.
Semoga semakin dipermudah dalam pengambilan keputusan-keputusan besar di tahun ini.
Jangan menyerah ya!
Mari bangkit kembali!
Cheers for the next journey and ahead! 🥂
Salam hangat dari author yang sedang berbenah diri menuju kehidupan yang lebih baik.
Danke. Tschüss. 👋🏻
Komentar
Posting Komentar