Diri ini pernah hilang
Ku tahu
Kepingan yang berserak
Perlu dirangkai
Ku tahu
Berpadu kembali
Dalam satu harmoni
Utuh.
Perjalanan menemukan diri yang tak tahu pasti kemana lagi langkahnya. Merangkai kepingan yang hilang menjadi kesatuan utuh.
Beberapa dari kita pasti pernah merasa kehilangan arah dan tujuan hidup. Hidup tapi kosong. Nampak hidup namun tiada nyawanya. Mungkin hilang arah karena baru ditinggalkan, hilang arah karena dikhianati, hilang arah karena terlalu lama di zona nyaman. Cobaan dan ujian yang silih berganti tiada henti, seakan dunia ini tidak berpihak lagi pada kita.
Tak mudah merangkai kembali serpihan yang telah runtuh. Mari bergandengan tangan, bersama mengumpulkan kembali pecahannya. Meski tak akan sesempurna dulu, tak apa. Luka-luka itu akan sembuh. Bekasnya pun terkadang masih ada, tak apa.
Tentunya semua itu menjadikan ladang belajar dan bertumbuh untuk pribadi yang semakin dewasa dan bijaksana. Keberanian itu akan terbentuk. Ikhlasnya semakin dalam. Sabarnya semakin luas. Syukurnya semakin ringan.
Segala peristiwa yang terjadi dalam hidup ini patut kita syukuri. Kondisi kurang menyenangkan yang terjadi bertubi-tubi itu akan membuat kita semakin kuat. Bijih besi perlu dibakar dan diampu untuk bisa menjadi sekuat itu. Mutiara menjadi sangat berharga setelah melalui waktu-waktu yang sangat sakit dan sulit. Karbon harus dipanaskan hingga suhu yang sangat tinggi dan kemudian dipalu dengan kekuatan yang sangat kuat selama miliaran tahun untuk bisa menjadi berlian.
Sebingkai puzzle yang rumit akan terasa hebat dan puasnya setelah melalui proses kegigihan dalam merangkainya. Agar berakhir indah, sebingkai kehidupan di dunia yang tak seberapa lama itu, harus pula diperjuangkan secara gigih. Belajar terus dalam menghadapi segala kondisi dan menjadikan kita utuh sebagai manusia. Dengan berusaha dan berjuang dengan niat ibadah, in shaa Allah dimudahkan perjalanan dunia akhirat kita.
Bismillah.
~NR23082024~
Komentar
Posting Komentar