Rumah

 


Sudah di kepala enam.
Usianya yang semakin senja.
Rambutnya yang semakin menipis dan memutih.
Rautnya pun juga semakin sendu.
Tak sekuat dulu memang.
Kadang, pikirnya pun sudah seperti balita.
Manja lakunya juga sikapnya.
Yang masih sama adalah hebatnya.
Sepertiga malamnya.
Juga siap pasang badan jika buah hatinya terluka.
Senyumnya...
Tawanya...
Ahh...
Selalu meneduhkan jiwa yang lara.
Baik buruknya dia, kuterima adanya.
Menjadi tempat pulang ternyaman di setiap rasa.
Beradu kata pun sebenarnya masih ada.
Namun bersamanya, ketakutan itu lekas sirna.
Panjang umur surgaku.
Panjang umur ibuku.

~NR06082024~

Komentar