Keberanian, Bagian dari Kunci Kehidupan

 



Keberanian adalah salah satu nilai dan sifat yang sangat dianjurkan di semua agama dan kepercayaan. Dalam agama Islam, bahkan Allah menyebutnya dalam firman-Nya di Surat Al-Baqarah ayat 249: "Dan Allah mencintai orang-orang yang berani." Dalil dan hadits penguat lainnya adalah sebagai berikut.

Surat Ali Imran ayat 144: "Dan tidaklah Allah menghendaki kelemahan bagi orang-orang yang beriman."

Hadits Riwayat Abu Dawud: "Keberanian adalah bagian dari iman."

Dapat sedikit disimpulkan bahwa Allah menyukai hamba-Nya yang pemberani.

Terdapat banyak cerita sikap keberanian yang telah dilakukan oleh para tokoh inspiratif dunia, misalnya Malala Yousafzai sebagai aktivis hak asasi manusia dari Pakistan yang berani menentang Taliban dan memperjuangkan hak pendidikan bagi perempuan. Malala selamat dari upaya pembunuhan dan terus menjadi suara bagi perempuan di seluruh dunia. Nelson Mandela sebagai pemimpin anti-apartheid Afrika Selatan yang berani melawan diskriminasi rasial dan memperjuangkan kebebasan. Mandela menghabiskan 27 tahun di penjara sebelum menjadi Presiden Afrika Selatan pertama yang berkulit hitam. Juga ada Rosa Parks sebagai aktivis hak sipil Amerika Serikat yang berani menolak meninggalkan tempat duduknya di bus untuk orang kulit putih. Tindakannya memicu Gerakan Hak Sipil Amerika Serikat. Dan masih banyak contoh keberanian lainnya.

Keberanian menentukan karakter dan bisa jadi penyokong kesuksesan hidup seseorang. Keberanian di sini cakupannya sangat luas. Agar implementasi sikap keberanian terlaksana dengan toyyib (baik) dan tidak keliru, dalam Islam sendiri keberanian harus diimbangi dengan sifat kebijaksanaan, kesabaran, ketaatan, dan keadilan. Bijaksana dalam memilih suatu hal yang dianggap baik, sabar jika keberanian belum membuahkan hasil seperti yang diharapkan, tetap taat pada larangan-larangan Allah saat menjalani suatu hal yang memerlukan keberanian, serta adil terhadap diri sendiri dan siapa pun yang terlibat dalam keberanian tersebut.

Dalam kehidupan yang begitu dinamis ini, mau tidak mau kita dituntut untuk berani dalam menghadapi banyak hal. Keberanian sangatlah penting kita miliki, dengan keberanian kita dapat mengatasi rasa takut, mengembangkan diri, menginspirasi orang lain, juga mencapai tujuan hidup kita.

Keberanian membantu mengatasi rasa takut dan keraguan. Memungkinkan seseorang untuk mengambil keputusan dan bertindak dari suatu masalah yang sedang dihadapi. Tanpa keberanian untuk mengambil keputusan, permasalahan tersebut tidak akan terpecahkan sehingga yang timbul adalah kegelisahan dan stress berkepanjangan. 'Ntah pada akhirnya keputusan yang kita ambil berbuah manis atau tidak, itu urusan belakangan, yang jelas kita sudah berani memutuskan suatu hal penting dengan berpikir matang dan hati-hati. Seperti biasa, sisanya kita serahkan pada Yang Maha Kuasa.

Memiliki sifat berani, memungkinkan seseorang untuk mencoba hal baru, belajar dari kesalahan, dan berkembang. Seseorang yang pada akhirnya sukses dalam kehidupan adalah orang yang awalnya sering mengalami kesalahan. Karena dengan kesalahan tersebut, dia berusaha membenahi kesalahannya dan mencari letak dimana salahnya. Dalam proses mencari dan membenahi, begitu banyak proses lain yang diperlukan, oleh karena itu banyak pula hal yang dipelajari, sehingga dengan hal tersebut dia juga sedang melakukan self-development. Allah menjadikan suatu peristiwa tanpa kesia-siaan. Dari satu kesalahan, timbullah banyak pelajaran di dalamnya yang membuat manusia semakin baik jika mau mengusahakan. 

Melalui keberanian, kita juga bisa menginspirasi orang lain. Keberanian dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk menemukan keberanian mereka sendiri. Fitrah muslim adalah rahmatan lil 'alamin. Dalam artian kita sebaiknya bermanfaat bagi makhluk Allah lainnya. Tumbuhkan sifat berani dalam diri kita, jangan menjadi penakut. Ketika seseorang bersikap berani dalam hal baik, kebijaksanaannya akan terpancar dan memberikan ketenangan bagi makhluk Allah lain di sekitarnya.

Selain itu, keberanian dapat membantu seseorang untuk tetap fokus dan berkomitmen pada tujuan mereka. Misalnya, berani mengambil risiko demi mencapai mimpi-mimpi tanpa adanya interferensi dari hal-hal yang tidak baik. 

Terdapat beberapa scope atau cakupan keberanian dalam hidup kita, di antaranya yaitu keberanian spiritual, moral, fisik, intelektual, emosional, dan mungkin masih ada cakupan lainnya yang tidak saya sebutkan di sini. Mari kita bahas satu-persatu beserta contohnya.

Sebagai manusia yang beragama, keberanian spiritual diperlukan untuk konsisten akan keyakinan kepada Tuhan YME. Untuk agama Islam, kepercayaan spiritual diimplementasikan sebagai sarana menjalankan perintah Allah SWT dan meninggalkan larangan-Nya. Keberanian juga diperlukan untuk selalu sabar dan tawakal dalam menghadapi kesulitan dan cobaan.

Kita manusia hidup berdampingan dengan masyarakat. Keberanian moral sangatlah diperlukan untuk membangun hubungan yang baik dengan masyarakat. Hablumminallah, hablumminannas. Selain menjalin hubungan dengan Allah, kita juga wajib menjalin hubungan yang baik dengan makhluk-Nya. Contoh nyata keberanian moral adalah keberanian untuk berlaku adil dan menegakkan kebenaran, keberanian untuk mengakui kesalahan dan tidak segan untuk meminta maaf terlebih dahulu, serta keberanian untuk menentang kejahatan dan kezaliman. 

Selain rohani, ada jasmani atau fisik yang harus kita jaga. Keberanian fisik diperlukan mempertahankan diri sendiri dan keluarga. Melindungi dan membantu mereka dalam menghadapi bahaya dan kesulitan. Juga keberanian untuk berjihad fi sabilillah (berjuang di jalan Allah). Jalan jihad tidak melulu berperang di medan perang. Berjuang untuk mengentaskan kemiskinan masyarakat juga merupakan jihad. Berdakwah menyampaikan kebaikan juga digolongkan berjihad. Bahkan, belajar di bangku sekolah dengan niat ibadah mencari ilmu juga disebut berjihad.

Berani mencari kebenaran akan sesuatu merupakan hal yang penting. Kita dianjurkan untuk selalu bertabayyun atau mencari kebenaran terhadap suatu informasi yang kita dapat. Contoh lain dari keberanian intelektual adalah berani safar atau perjalanan menuntut ilmu di luar zona nyaman untuk tujuan memberantas kebodohan dalam diri. Hal ini sangat mulia di hadapan Allah SWT. Seorang muslim haruslah pintar, tidak boleh bodoh. Kelak atau saat ini yang sudah menjadi orang tua, kita wajib mendidik anak kita sebaik mungkin. Pintar tidak harus di bidang mata pelajaran saja. Intinya, pengetahuan kita harus luas, tidak terkungkung hanya di situ-situ saja. Perkaya diri dengan berani meluangkan waktu untuk membaca buku sebanyak mungkin. Berani menerima pendapat dari orang lain. Berani dikritik dan diberi masukan.

Manusia diberikan berbagai macam bentuk emosi. Seperti yang pernah dibahas di salah satu bab buku Puzzles mengenai cara menghadapi emosi. Berani mengendalikan perasaan takut, sedih, marah, gelisah, panik, dan semua emosi yang ada adalah hal yang penting. Tanpa adanya keberanian untuk belajar menghadapinya, maka kita yang akan dikendalikan emosi. Seperti kuda yang tak bisa kita kendalikan. Berakhir terbawa ke tujuan yang tak tahu di mana pastinya. 

"Fear is a reaction. Courage is a decision."

Takut adalah suatu reaksi natural dari tubuh makhluk hidup, khususnya manusia, namun menjadi berani menghadapi ketakutan itu adalah sebuah keputusan. 

Keberanian pun perlu dilatih, loh. Dan apabila kita sudah terbiasa dengan sikap berani, mindset atau pemikiran kita pun akan tumbuh semakin baik. Cara berpikir kita semakin luas dan bisa melihat suatu hal atau masalah tidak hanya dari satu point of view saja. Dengan growth mindset, kesuksesan menjalani hidup bisa meningkat. Pun hidup juga menjadi lebih damai dan tenang.

Di bawah ini adalah perbedaan antara fixed mindset dengan growth mindset.


Orang yang memiliki cara berpikir growing, selalu melihat suatu keburukan menjadi hal yang positif. Misalnya kita sedang menghadapi sebuah kesulitan, maka orang yang memiliki pemikiran luas akan menjadikannya sebagai kesempatan belajar dari pada hanya mengeluh dan tidak melakukan apa pun.
Selain itu, mereka yang memiliki growth mindset, akan berani fokus pada proses belajar dan berkembang, bukan hanya hasil semata. Proses itu sangat penting, dari proses kita bisa memetik banyak pelajaran dan hikmah yang bisa membantu meningkatkan nilai atau value diri kita. Allah pun juga melihat proses kita belajar dalam kehidupan, tidak hanya melihat hasil.

Saya sendiri dari kecil adalah manusia penakut, takut hantu, takut kemana2 sendiri, takut memulai sesuatu, takut ini takut itu, takut mengungkapkan apa yang benar menurut saya, bahkan takut merilis emosi yang sedang saya hadapi. Saya sendiri tidak tahu mengapa hal itu bisa terjadi pada karakter saya. Mungkin dari didikan orang tua atau trauma di masa lalu. Dari saya yang penakut ini berujung dan berakhir menimbulkan berbagai macam masalah dan kerugian dalam hidup saya. Hingga pada akhirnya saya sadar, saya harus berani. Buang jauh rasa penakut itu. Saya mulai berlatih membiasakan sikap berani dan selalu memohon pertolongan serta kemudahan dari Allah. Qadarullah, keberanian terbukti mengubah banyak hal dalam hidup saya menjadi sangat lebih baik.

Oleh karena itu beranilah memulai sesuatu. Terkadang ketakutan seseorang bukan berasal dari suatu hal, namun lebih takut untuk memulainya. Suatu hal terasa rumit dan menakutkan padahal belum mencobanya. Percayalah, dengan berani mencoba, hidup kita akan jauh semakin baik. Ingat, gagal tak mengapa. Lebih baik gagal dari pada tidak pernah mencoba sama sekali. Dengan kegagalan, kita belajar banyak hal. Mari terus belajar dan semangat berani memperbaiki hidup. Kewajiban kita hanya ikhtiar, mencoba, mencoba, dan mencoba. Sisanya kita serahkan Allah SWT. Semoga Allah selalu melindungi dan meridhoi setiap langkah kita.

Nah, itu lah sedikit bahasan mengenai keberanian, karena benar adanya bahwa "Keberanian merupakan bagian kunci kehidupan kita". Beberapa hal mengenai keberanian juga sudah pernah dibahas di buku Puzzles. Silakan baca juga bukunya apabila berkenan.

Semoga bermanfaat.

~NR26122024~

Komentar