img src: Inside Out Wikia - Fandom
Hai, Kawan!
Pernah kah kamu merasa hidupmu begitu-begitu saja?
Pernah kah kamu merasa hidupmu tidak tenang?
Pernah kah kamu merasa cemas hampir setiap saat?
Pernah kah kamu merasa hidup ini tidak adil?
Jika kamu menjawab kelima pertanyaan di atas dengan jawaban "YA", tidak apa-apa. Jangan takut untuk menerima pernyataan dan perasaan-perasaan tersebut. Kamu tidak sendirian. Saya yakin, pasti setiap orang pernah merasakan setidaknya satu dari apa yang saya pertanyakan di atas, termasuk saya sendiri.
Sebelum bergerak semakin jauh, mari kita pahami terlebih dahulu pengertian "emosi". Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, emosi adalah luapan perasaan yang berkembang dan surut dalam waktu singkat, keadaan dan reaksi psikologis dan fisiologis (seperti kegembiraan, kesedihan, keharuan, kecintaan), keberanian yang bersifat subjektif. Menurut beberapa tokoh lain, pengertian emosi, diantaranya Chaplin (2005: 163) berpendapat bahawa emosi sebagai suatu keadaan yang terangsang dari organisme mencakup perubahan-perubahan yang disadari, yang mendalam sifatnya dari perubahan perilaku. Menurut tokoh lainnya, seperti yang dikemukakan oleh Poerbakawatja (Ali, 2005: 62-63), emosi adalah suatu respons terhadap suatu perangsang yang menyebabkan perubahan fisiologis disertai perasaan yang kuat dan biasanya mengandung kemungkinan untuk meletus. Respon demikian terjadi baik terhadap perangsang-perangsang eksternal maupun internal. (Mengutip dari blog BKPSDMD)
Jadi, emosi yang dimaksud bukan sekadar marah ya, Kawan!
Melanjutkan pembahasan pertanyaan di awal paragraf, tidak masalah jika kita memiliki perasaan tersebut, karena artinya emosi kita masih bekerja dengan baik. Namun, yang terpenting adalah sebaiknya jangan terus-menerus menyimpan dan menanam perasaan-perasaan tersebut dalam diri kita, ya. Karena jika perasaan negatif tersebut terus bersemayam dalam diri kita tanpa adanya positive action, maka yang terjadi hidup kamu akan benar-benar tidak tenang hingga waktu yang panjang. Pasti tidak enak, kan?
Melanjutkan pembahasan pertanyaan di awal paragraf, tidak masalah jika kita memiliki perasaan tersebut, karena artinya emosi kita masih bekerja dengan baik. Namun, yang terpenting adalah sebaiknya jangan terus-menerus menyimpan dan menanam perasaan-perasaan tersebut dalam diri kita, ya. Karena jika perasaan negatif tersebut terus bersemayam dalam diri kita tanpa adanya positive action, maka yang terjadi hidup kamu akan benar-benar tidak tenang hingga waktu yang panjang. Pasti tidak enak, kan?
Semua orang pasti mengingingkan kebahagiaan dalam hidupnya, tak terkecuali saya. Hidup enak, makan enak, keluarga yang hangat, teman-teman yang suportif, pasangan yang setia, banyak uang, rumah bagus, pastilah menjadi dambaan hampir sebagian besar populasi manusia di bumi. Tapi kita tahu, bahwa hidup tidak akan berjalan semulus itu. Itulah seninya hidup. Tanpa lika-liku kehidupan, hidup ini akan hambar.
Saya sendiri pernah merasakan emosi bahagia dalam beberapa hari berturut-turut, di situ saya justru curiga. "Kok hidup saya sedang adem ayem beberapa hari ini, wah pasti ada yang tidak beres, nih." Apakah Kawan pernah mengalaminya juga? Emosi yang saya rasakan saat itu adalah bahagia, namun karena terjadi pada jangka waktu yang cukup lama, emosi lain seperti sedih, khawatir, dan emosi lain menjadi kurang terasah, dan seperti yang saya katakan sebelumnya, hambar, ya, terasa hambar, kurang tantangan.
Fitrah manusia adalah mencari tantangan. Karena kita diberikan karunia energi dalam diri kita oleh Tuhan untuk mengeksplorasi apa-apa yang ada di dunia ini. Kita juga dikaruniai berbagai macam jenis emosi yang membuat psikis kita seimbang.
Pernah menonton film animasi yang berjudul Inside Out? Film karya Pixar yang mengilustrasikan bagaimana cara kerja emosi dalam diri manusia dengan cara yang fun namun tetap dapat menyampaikan value ceritanya dengan baik. Tipikal film garapan Pixar yang dikemas dengan animasi seperti tontonan anak-anak, namun pesan yang disampaikan lebih related pada orang dewasa.
Terdapat enam emosi dasar yang ada pada diri manusia. Namun, pada film Inside Out, hanya diceritakan lima emosi sebagai tokoh-tokohnya.
Emosi tersebut adalah:
- Joy (bahagia)
- Sadness (sedih)
- Fear (takut)
- Disgust (jijik)
- Anger (marah)
Kurang lebih beginilah cerita intinya. Ada anak yang bernama Riley yang hidup bersama ayah dan ibunya. Dalam otak Riley diilustrasikan ada lima tokoh emosi yang telah saya sebutkan di atas. Kondisi psikis Riley mulai berubah ketika dia harus pindah ke tempat baru dengan lingkungan barunya. Long story short, emosi bahagia Riley hampir hilang (mendekati depresi dengan diilustrasikan sedemikian rupa oleh author). Kesedihan menguasai diri Riley, namun ada satu momen rasa bahagia itu akhirnya terselamatkan. Memang tidak mudah jalannya, tetapi ada suatu gejolak dan tekat Riley untuk keluar dari zona kesedihan itu (diilustrasikan bahwa penyelamat Joy adalah Si Sadness). Ingin tahu detail ceritanya? Tonton saja di Disney+ ya, Kawan! he he he
Dari film tersebut kita dapat memetik hikmah, bahwa tanpa adanya rasa sedih, kebahagiaan tidak dapat dirasakan secara maksimal. Kita merasa bahagia setelah mengenal artinya kesedihan, bukan?
Jika Kawan merasa sedih, rasakan lah, nikmati lah kesedihan itu. Jika Kawan merasa cemas dan khawatir, nikmati juga lah perasaan itu. Semakin kita denial atau menolak perasaan-perasaan tersebut, semakin kita akan merasa tidak tenang dan tidak bahagia.
Sedih boleh, marah boleh, asal kita mengerti bagaimana cara mengelola dan mengeskpresikan hal tersebut tanpa merugikan diri sendiri dan orang lain. Mungkin sesekali tertawakanlah kesedihanmu itu, toh yang sedih bukan cuma kamu saja kok.
Kalau rasa sedih, kecewa, marahmu sudah dirasa cukup, mari bangkit, mari bangun, mari nikmati karunia Tuhan yang masih sangat banyak ini, mari kita improve hal-hal yang sekiranya masih kurang dalam diri kita.
Sebenarnya banyak hal sederhana yang dapat membuat kita bahagia, loh!
Salah satu post dari Kak Alvi Syahrin cukup mengetuk hati saya. Seperti di bawah ini.
img src: Threads akun @alvisyhrn
You deserve to be happy, Kawan!
Hidup sudah rumit, jangan dibuat rumit dan sedih berlama-lama!
Masih dapat merasakan hembusan angin yang menerpa kulit kita, adalah juga sebuah kebahagiaan, bukan?
You're not alone. I am here for you wherever you are. 😉
Semoga bermanfaat, Kawan!
Danke. Tschüss. 👋🏻
Komentar
Posting Komentar