Ikhlas untuk Melepas - Cara Terbaik Merelakan Sesuatu

 

img src: https://eskipaper.com/.

Menurut saya, untuk mencapai tingkatan hidup yang lebih tenang adalah dengan mengaplikasikan keikhlasan; merelakan sesuatu. 

Arti ikhlas menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah sebagai berikut,

ikhlas/ikh·las/ a bersih hati; tulus hati.
mengikhlaskan/meng·ikh·las·kan/ v memberikan atau menyerahkan dengan tulus hati; merelakan. 
keikhlasan/ke·ikh·las·an/ n ketulusan hati; kejujuran; kerelaan.

Bagaimana cara mengendalikan diri untuk bisa ikhlas merelakan sesuatu?
Lagi-lagi dengan latihan, Kawan. Karena setiap hal baik memang perlu dilatih, bukan?

Ikhlas tidak serta merta mudah untuk kita praktikkan, apalagi jika hal yang harus kita relakan begitu erat dalam diri kita. Misalnya, begitu sulit apa bila kita kehilangan orang yang paling kita cintai, atau binatang yang paling kita sayangi. Contoh lain adalah kehilangan kepercayaan kepada orang yang paling dekat dengan kita. Dibohongi, dikhianati, ditipu, dan sebagainya.

Makna lebih dalam dari ikhlas, sepele tapi sering kita temui namun sulit diaplikasikan. Sebagai contoh adalah, ikhlas menerima ketika apa yang kita harapkan tidak sesuai dengan apa yang kita mau. Contoh konkretnya adalah, kita ingin semua orang paham apa yang kita maksud (yang kita katakan), namun nyatanya tidak seperti itu, di sini kita harus belajar ikhlas juga, bukan?

Seperti lirik lagu Runtuh oleh Fiersa Besari dan Feby Putri, "Ternyata rela tak semudah kata."

Di sini, kita akan belajar bersama untuk menerapkan ikhlas dalam jiwa kita. Ikhlas untuk melepas, adalah cara terbaik untuk merelakan sesuatu.

Dalam hidup ini banyak sekali momen-momen yang mengharuskan kita untuk bersikap ikhlas. Seperti yang saya sebutkan di atas, ya, awalnya memang sulit, namun jika kita terbiasa maka sifat tersebut akan secara natural menjadi coping mechanism untuk menghadapi suatu peristiwa yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari.

Menurut Good Therapy, coping mechanism adalah strategi yang digunakan seseorang ketika dihadapkan pada situasi sulit untuk membantu mereka mengatur emosinya. Coping mechanism dapat membantu seseorang dalam menyesuaikan diri terhadap situasi sulit sambil menjaga kesehatan emosionalnya.

Ikhlas juga merupakan bagian dari coping mechanism sebagai cara menjaga kesehatan mental. Dengan menerapkan ikhlas, jiwa kita menjadi tenang, sehingga menstimulus otak agar menjadi lebih damai dengan keadaan, serta tidak berlarut dalam emosi kesedihan yang mendalam.

Cara atau metode yang saya terapkan untuk berusaha ikhlas terhadap suatu hal yang cukup sulit saya relakan adalah, dengan berpikir bahwa, "Semua yang ada di dunia ini bukanlah milik kita; harta, jabatan, keluarga, pasangan, sahabat, bahkan diri kita sendiri, semua milik Tuhan. Kita lahir dengan tangan kosong dan tidak memiliki hak milik apa pun di sini. Jadi, ketika suatu saat kita kehilangan salah satu di antaranya atau bahkan semuanya, ya memang itu adalah momen Tuhan mengambil milik-Nya. "

Itu lah hal yang saya patri-kan dalam diri untuk melatih ikhlas. Setelah menerapkannya, rasanya jiwa raga ini benar-benar lebih tenang dan damai. Sebenarnya teori tersebut sudah saya mengerti dari sejak kecil, karena guru agama di sekolah, guru mengaji, serta orang tua saya sudah sering mengatakannya. Namun, jika belum mengalami kejadian luar biasa dalam diri sendiri, rasanya belum paham betul cara menerapkannya. Ternyata maknanya sangat dalam ya, Kawan. 😁

Pernah ada salah satu momen yang membuat saya down pada saat itu, yaitu kehilangan seorang sosok Ayah dalam hidup saya. Hal yang membuat saya paling sedih sampai saat ini adalah saya belum bisa membuat Ayah bahagia, saya masih ingin memberikan banyak hal untuk Ayah. Sesederhana mengajaknya bicara berdua bersamanya, mengajaknya makan enak, dan menyampaikan mimpi-mimpi saya, meminta doa restunya. Saat saya kecil, kami tidak terlalu dekat memang, hingga saat Ayah pergi untuk selamanya pun, saya tidak berada di dekatnya (saat itu saya sedang mengampu sarjana di kota yang cukup jauh dari tempat tinggal saya). Hal yang bisa saya lakukan sekarang adalah ikhlas atas kepergiannya dan terus mendoakannya. Saya juga selalu berdoa agar nanti kami dipertemukan kembali di tempat terbaik menurut-Nya. Aaamiin. 

Sulit bukan berarti tidak bisa. Tidak ada yang tidak bisa di dunia ini, yang ada hanya mau atau tidak mau.

Satu hal lagi yang saya baru terapkan akhir-akhir ini, yaitu saya selalu berusaha untuk menyisakan ruang untuk bersedih meskipun dalam kondisi sebahagia apa pun. Karena jika suatu saat kebahagiaan itu diambil, setidaknya kita sudah mempersiapkan. Pun saat bersedih juga sebaliknya, saya juga menyisakan ruang untuk bahagia meskipun saya dalam kondisi sesedih apa pun, karena saya yakin kesedihan ini hanyalah fase yang kemudian bisa berputar menuju kebahagiaan.

"Happiness can be found, even in the darkest of times, if one only remembers to turn on the light." - Dumbledore

Ikhlas menjadi bentuk ibadah kita kepada Tuhan, serta tawadhu atas semua kehendak-Nya.

Saya menulis ini bukan berarti saya sudah master dalam bidang keikhlasan. Saya masih terus belajar dan tulisan ini akan sering saya buka kembali sebagai pengingat untuk diri saya sendiri.

Semoga tulisan ini bermanfaat untuk kita semua. Jika ada hal-hal yang kurang pas untuk Kawan, tidak masalah, karena blog ini sebagian besar ditulis dari pengalaman pribadi saya. Cara orang untuk menghadapi masalah memang berbeda-beda. Pilih lah yang menurut kalian sesuai dengan kebutuhan kalian, ya. 🙏🏻

Apa bila ada cerita yang ingin kalian bagikan di sini silakan, saya sangat terbuka dan senang hati sekali. Semangat terus ya, Kawan!

Danke. Tschüss. 👋🏻

Komentar