img src: FreshBox.pk
Ketergantungan yang tidak pernah mengecewakan hanyalah ketergantungan kepada Allah.
Ketergantungan yang begitu menyiksa dan mematikan adalah ketergantungan kepada selain-Nya.
Pernah begitu menyesal karena menggantungkan kebahagiaan diri pada manusia.
Apakah Kawan juga pernah mengalaminya?
"Jangan menggantungkan kebahagiaanmu kepada orang lain."
"Kebahagiaan bergantung pada diri sendiri, kita sendiri."
"Jangan menggantungkan harapan pada orang lain untuk sebuah kebahagiaan. Pada akhirnya, bukan kebahagiaan yang akan datang. Tetapi hanya kekecewaan yang mendalam."
Sedikit bercerita mengenai pengalaman pribadi saya. Rasanya dulu saya suka mencibir dan tidak percaya ketika membaca quotes tersebut, ntah di media sosial, ntah di buku motivasi. Saya pikir, kita bisa kok bahagia dengan orang yang nampak menyayangi dan memedulikan kita. "Kan kita tinggal minta pengertian pada orang tersebut", itulah pikiran kerdil saya saat itu. Tapi nyatanya, sampai kapan kita akan menuntut orang untuk terus mengerti kita?
Hingga saya terbangun dari tamparan realita. Pada akhirnya saya merasakan sendiri betapa kecewanya diri ini ketika sudah berharap akan suatu kebahagiaan yang begitu besar pada seseorang, namun dijatuhkan oleh ekspektasi belaka.
Cukup banyak kejadian serupa sebenarnya, namun karena saat itu masih denial dengan kondisi, jadi saya masih saja mengandalkan kebahagiaan pada orang lain. Mungkin yang membuat saya akhirnya sadar adalah ketika hati saya sudah tidak mampu menampung kekecewaan yang bertubi-tubi, dan hanya logika saya yang tersisa. Hal-hal tersebut sudah cukup traumatic, sehingga dari yang tidak percaya dengan quotes tersebut, sekarang jadi paham betul maknanya. Logika berbicara.
Dan kini saya sungguh belajar tentang "mencintai" tanpa harus takut kehilangan. Tidak menggantungkan seluruh kebahagiaan pada seseorang. Karena, jika seseorang tersebut pergi, bisa jadi justru kita yang kehilangan diri sendiri. Ini akan sangat merugikan diri kita sendiri, bukan?
We could be happy the way we are.
Hal yang juga perlu kita sadari adalah, mengapa kita menggantungkan diri pada makhluk yang juga menggantungkan dirinya pada Dzat lain?
Mereka juga mahkluk yang sama-sama tidak sempurna, bisa jadi kekecewaan yang kita rasakan adalah suatu hal yang tanpa mereka sadari juga.
Tanpa ekspektasi berlebih terhadap sesuatu, sungguh membuat hidup ini lebih tenang. Berusaha secukupnya, tertawa secukupnya, menangis pun juga secukupnya.
Rasa bahagia itu sejatinya kita yang menciptakan. Mungkin Allah sudah kasih kita sinyal dan momen bahagia, tapi kita yang tidak peka. Bahkan terkadang kita sendiri yang asyik dan tenggelam dalam alur cerita yang kita buat-buat sendiri dan berujung membuat kita sedih.
Meskipun terkadang hal tersebut masih terjadi pada diri saya, karena tidak dipungkiri bahwa kita manusia biasa. Sudah berusaha pun, tanpa pertolongan Allah, tidak bisa apa-apa lah kita. Namun, di sini saya berniat mengajak Kawan semua untuk juga mengusahakan agar tidak menggantungkan kebahagiaan kita pada makhluk lain.
Tinggikan maaf, syukur, dan rasa cukup. Serta turunkan ekspektasi.
Stop menggantungkan diri pada selain-Nya, ya! 😇
Semoga bermanfaat.
Danke. Tschüss. 👋🏻
Komentar
Posting Komentar